Bagaimana perusahaan menggunakan keamanan dan kejutan untuk mengakhiri pemogokan yang melumpuhkan
Sebuah perusahaan di daerah barat
tengah, cabang perusahaan yang berkedudukan di timur, telah ditutup karena
kegagalannya menutup kontrak baru antara perusahaan dan serikat buruh. Perusahaan ingin berkompromi tentang kenaikan
upah untuk menghentikan pemogokan secepat mungkin dan mengurangi kerugian
karena kemacetan produksi.
Ketika
diminta pandangannya, manajer personalia di perusahaan cabang memberikan kepada
presiden direktur perusahaan induk di New York alasan yang kuat untuk
menyelesaikan pertikaian dengan cepat.
“Setiap
hari selama pemogokan berlangsung,” katanya, “para anggota serikat buruh akan
semakin bersatu dan semakin militan dalam tuntutannya. Penyelesaian akhir akan menjadi semakin mahal
biayanya; akan sulit sekali menyelesaikan persoalan dengan mereka dengan
syarat-syarat yang masuk akal.”
Dia
juga mengemukakan bahwa bahkan setelah para pekerja kembali, kedua belah pihak akan
merasa kesal dan saling membenci selama berbulan-bulan. Kepala produksi pabrik
dan manajer hubungan industri keduanya sependapat dengan manajer personalia.
Manajer
pabrik, Hoffman, juga menginginkan agar pemogokan diselesaikan, tetapi hanya
dengan syarat-syaratnya sendiri! Dia
ingin menghancurkan serikat buruh seluruhnya.
Dia tahu bahwa manjaer pabrik sebelumnya telah diberhentikan begitu saja
karena gagal menjalin hubungan kerja yang harmonis antara perusahaan dengan
serikat buruh. Dia sudah muak dengan
seluruh organisasi tenaga kerja dan ingin menghancurkannya untuk selamanya.
Selama
setahun yang terakhir hampir tiap hari dia bertarung dengan presiden serikat
buruh. Sejak datang ke Missouri untuk
meminmpin pabrik, dia selalu dirongrong oleh ancaman pemogokan. Mangkirnya pekerja terus-menerus memusingkan
kepalanya. Serikat buruh semakin sulit
diajak berurusan mengenai pertikaian tenaga kerja. Penengah selalu menguntungkan pihak serikat
buruh walaupun kasusnya begitu jelas disampaikan oleh manajemen. Dia merasa bahwa pemogokan yang lama sekarang
akan menghasilkan perdamaian buruh dan hubungan yang baik selama bertahun-tahun
mendatang.
Walaupun
mungkin Hoffman punya hak untuk merasa seperti itu terhadap serikat buruh,
presiden direktur perusahaan induk tahu bahwa ini bukanjawabannya. Dia merasa bahwa manajer pabrik mengambil
penedekatan yang keliru, dan karena begitu banyak pabrik lainnya dalam kompleks
perusahaan yang tergantung pada produksi pabrik ini, dia segera turun tngan.
Presiden
direktur menympan rencana dan tujuannya rapat-rapat dalam kerahasiaan. Tanpa mengungkapkan taktiknya kepada manjer
pabrik lokal, dia mengirimkan wakil presiden urusan tenaga kerja, Llyod L
Kayser, ke Missouri untuk secara pribadi mengurus dan memimpin
pelaksanaan strategi dan taktik perusahaan langsung di tempatnya.
Dua
hari tiba di Missouri, Kayser mengambil tindakan yang sama sekali tidak diduga
oleh serikat buruh. Dia mengejutkan
mereka sepenuhnya dengan memasang iklan satu halaman penuh di surat kabar setempat. Sentimen yang ditujukan kepada “pemilik dari luar
kota” seketika beralih memihak perusahaan.
“Kami
menyesalkan karyawan kami yang loyal sedang melakukan pemogokan,” begitu bunyi
judulnya.
“Kami
membanggakan anak buah kami dan kami berharap mudah-mudahan mereka segera
kembali bersama kami. Keahlian dan
pengalaman mereka telah memberi perusahaan kami reputasi berskala nasional
untuk produk paling baik yang bisa dibeli dengan uang.
“Karyawan
kami telah memperlakukan kami dengan baik dan kami selalu berusaha memperlakukan
mereka dengan cara yang sama. Melalui
serikat buruh, mereka telah mengajukan kepada kami permohonan kenaikan upah.
“Permohonan
mereka tentu saja tampak cukup masuk akal dan kami ingin memenuhinya. Kami selalu berusaha nmembayar karyawan kami
dengan upah paling tinggi dalam industri karet dan kami ingin mempertahankan
rekor tersebut.
“Tetapi
kami sangat menyesalkan untuk mengatakan bahwa kami tidak mampu memenuhi
permohonan mereka sekarang ini.
Seandainya kami berbuat begitu, maka kami terpaksa menaikkan harga
produk kami jauh lebih tinggi di atas pesaing kami dan akibatnya penjualan akan
jatuh.
“Banyak
perusahaan lainnya, di seluruh negeri ini, yang bersaing dengan kami, dan kami
harus menyaingi harga mereka atau kami akan kehilangan pelanggan yang beralih
kepada mereka. Seandainya itu terjadi,
tidak disangsikan lagi itu akan mengakibatkan berkurangnya lapangan kerja di
sini dan semakin besarnya pengangguran di kota Anda.
“Tentu
saja, kami bisa mengabulkan kenaikan upah yang masuk akal, dan kami siap
menyelesaikan bersama serikat buruh dengan segera. Kami akan berusaha dengan bantuan Anda untuk
mengurangi biaya produksi di beberapa tempat untuk mengimbangi kenaikan upah
ini.
“Maka
kami berharap, sebagaimana kami tahu Anda juga berharap, semoga pemogokan ini
segera berakhir demi keuntungan kita bersama.
Terus terang, kami juga membutuhkan Anda sekalian.” Empat puluh delapan jam setelah iklan ini
terbit, anggota serikat buruh mengadakan pemungutan suara dan mayoritas yang
besar sekali memilih untuk kembali bekerja.
Bagaimana ini bisa terjadi?
Mengapa iklan ini berhasil begitu cepat dan begitu efektif? Ada bebrapa alasan :
Iklan
itu masuk akal. Serikat buruh menduga
perusahaan akan kesal, keras hati, dan mengajak bertengkar. Iklan ini merupakan kejutan sepenuhnya bagi
mereka, sebab nadanya tenang dan faktual.
Iklan itu hanya mengatakan apa yang harus dikatakan, dan kemudian
berhenti hanya sampai di situ. Iklan ini
menenangkan gejolak yang sedang berlangsung dan bukan semakin mendidihkan suasana. Dan tanpa mengatakannya dengan panjang lebar,
iklan ini mengimbau logika dan pertimbangan nalar serta akal sehat para
pembacanya. Serikat buruh tidak menduga hal
ini.
Iklan
itu memuji para karyawan. Walaupun iklan
itu faktual, itu juga mengimbau emosi yang semestinya. Iklan itu mengimbau emosi dasar para
karyawan, yaitu loyalitas dan kebanggaan.
Perusahaan memuji para karyawan; perusahaan tidak mencela mereka atau
merendahkan mereka dengan cara apa pun.
Ini merupakan kejutan bagi serikat buruh.
Iklan
itu menyajikan masalah perusahaan kepada serikat buruh. Iklan itu tidak menyampaikan kasus untuk
menentang serikat buruh. Dalam kebanyakan pertikaian antara manajemen dan
tenaga kerja, perusahaan selalu menyajikan kasusnya untuk melawan pihak tenaga
kerja. Serikat buruh tidak menduga pendekatan
yang serupa itu, tapi Kayser tahu masalahnya adalah menarik anggota serikat
buruh ke pihaknya – bukan untuk mengalahkan mereka dalam pertempuran terbuka
seperti yang sangat diinginkan oleh manajer pabrik.
Iklan
itu tidak mendorong anggota serikat buruh untuk kembali bekerja. Banyak perusahaan yang berusaha memecah-belah
serikat buruh dengan gerakan mendorong anggotanya untuk bekerja kembali. Kayser tidak berbuat begitu. Sebaliknya, dia
menawarkan untuk menyelesaikan persoalan dengan serikat buruh secepatnya. Sekali lagi, dia dengan tepat menafsirkan persatuan dan suasana hati
para pekerja. Maka dia mengejutkan mereka
semua dengan melakukan upaya merebut mereka ke pihaknya sebagai satu kelompok
utuh, dan bukannya berusaha memecah belah angkatan mereka menjadi
kelompok-kelompok kecil individu.
Perusahaan
tidak secara sewenang-wenang mendiktekan syarat-syarat. Walaupun dia seorang perunding yang cerdik,
Kayser tidak memaksakan syarat-sayarat kepada serikat buruh. Sebaliknya, dia membiarkan pintu terbuka
untuk perundingan yang terhormat. Ini
memungkinkan kedua belah pihak untuk menyelamatkan muka, sebuah prosedur yang hampir-hampir
belum pernah terdengar dalam hubungan manajemen-tenaga kerja.
Kayser
menggunakan kejutan dalam semua tindakannya.
Setelah dia datang dari New York, serikat buruh mengira bahwa itu untuk
bertarung mati-matian karena Kayser adalah wkil presiden yang mengurus hubungan
tenaga kerja untuk seluruh perusahaan.
Pada kenyataannya, edaran berita perusahaan yang disiapkan untuk surat
kabar lokal oleh Kayser sendiri, mengisyaratkan kemungkinan pemogokan jangka
panjang. Tetapi sebagai seorang
perunding yang bijaksana dan berpengalaman, Kayser menyimpan tujuan sebenarnya
pada dirinya sendiri. Dia tetap
merahasiakan rencananya; tangannya disembunyikannya. Setelah iklan di surat kabar terbit, dia
membuat kejutan sepenuhnya atas serikat buiruh, demikian pula manajemen pabrik
setempat – sebab itu tidak disebut-sebut dalam edaran berita!
Sebagai
kesimpulan, bisa kita katakan bahwa keberhasilan Kayser dicapai dengan
merahasiakan sepenuhnya maksud dan tujuannya.
Iklan yang dipasangnya membuktikan sekali lagi ketentuan bahwa kalau
Anda menggunakan kejutan, maka Anda akan meraih keuntungan yang jauh lebih
melampaui upaya yang dilakukan.
Comments
Post a Comment