Pencarian

Puguh Wardoyo

coretan pribadi penambah motivasi dengan sedikit promosi. itu saja.

PUISI

Get link
Facebook
X
Pinterest
Email
Other Apps

November 11, 2009

Negeriku...
di ufuk timur
awal dari hari baru yang terbit
dalam 365 hari

Masihkah ada ...?

Get link
Facebook
X
Pinterest
Email
Other Apps

Comments

Selamat Pagi Hari Baru... Jumpa lagi dengan diriku

February 05, 2013

35 tahun sudah Dunia ini menyapa diriku dengan ramah Tlah kulewati berbagai masa Tlah kulihat berbagai peristiwa Berbagai makna mengiringi Di setiap langkah di setiap helaan nafas Tuhan.... Engkau telah memberiku terlalu banyak Di setiap kehendak dan keinginan Diri – Mu lah sebenarnya... Segala asa bermuara Dengan Tangan – Mu Dengan Kuasa – Mu Dengan kasih sayang – Mu Sampai hari ini Sampai detik ini Diriku ada Tuhan... Hanya Engkaulah Kekuatanku dan keyakinanku Untuk melangkah dengan gagah Berjalan ke depan penuh semangat Menatap asa meraih cita Izinkan aku untuk selalu memohon kepada-Mu Agar diri ini selamat, mampu bertindak dan memberi Manfaat yang banyak bagi sesama Di sepanjang umur Di setiap waktu yang kan datang Selamanya... September 2009, 03.17 am

Bagaimana perusahaan menggunakan keamanan dan kejutan untuk mengakhiri pemogokan yang melumpuhkan

August 05, 2012

Sebuah perusahaan di daerah barat tengah, cabang perusahaan yang berkedudukan di timur, telah ditutup karena kegagalannya menutup kontrak baru antara perusahaan dan serikat buruh. Perusahaan ingin berkompromi tentang kenaikan upah untuk menghentikan pemogokan secepat mungkin dan mengurangi kerugian karena kemacetan produksi. Ketika diminta pandangannya, manajer personalia di perusahaan cabang memberikan kepada presiden direktur perusahaan induk di New York alasan yang kuat untuk menyelesaikan pertikaian dengan cepat.

Relasi yang Berdaya Sembuh

August 11, 2012

Akhir akhir ini carut-marut relasi antar-insan di Indonesia semakin memprihatinkan. Warga Indonesia menuding sesamanya sebagai penjahat, lalu dia menghasut kerumunan warga lainnya untuk segera menghakimi orang yang dituding sebagai penjahat itu. Dalam sekejap, orang malang itu benar-benar tewas ditendangi, dipukuli, bahkan dibakar. Kejadian seperti itu merepresentasikan fenomena : warga Indonesia membunuh warga Indonesia. Fenomena seperti itu tidak hanya terjadi dalam skala kecil seperti terlukiskan dalam kisah di atas. Ia juga menjelma dalam skala lebih besar, berupa pembunuhan massal yang terjadi antara satu suku dan suku lainnya, atau kelompok satu dengan kelompok lain. Bahkan fenomena ini, terjadi juga di tengah pertikaian elite politisi, insan-insan yang biasa disebut sebagai “kaum intelektual”. Memang disitu kata “membunuh” tidak berarti menghilang...